Langsung ke konten utama

Perangkai Mimpi

Kamu, sang pemilik mimpi.
Apa kabarmu malam ini?
Sinar terangmu sinari bumi.
Cerahkan muram, hilangkan kelam.

Kamu, sedang berkutatkah dengan rutinitas?
Mungkin saat ini kamu fokus pada deretan data.
Mungkin juga sedang menghela nafas, lepaskan lelah.
Atau mungkin sedang memainkan mimpi?

Aku disini memandangmu jauh.
Beri senyuman, coba ringankan bebanmu.
Aku disini memandangmu jauh.
Beri doa, agar bahagia bersamamu malam ini.

Saat ini aku hanya memeluk siluet bayangmu.
Hanya bayangan, ya.
Saat ini aku memandang siluet bayangmu.
Hanya memandang, ya.

Malam ini, kuhaturkan syair demi syair.
Tersusun lirik demi lirik.
Temanimu di malam yang menemui larut.
Tenggelam dalam hening dan kerlip bintang.

Aku akan merangkai mimpi, sejenak.
Mencoba untuk sampaikan itu, dengan hadirmu.
Mungkinkah?
Ada penghalang menghadang, tak bisa kulewati, 
hanya memandang muram durja dari sudut jendela retak.

Sudah lama kita tak bertemu sapa, pemilik mimpi.
Hanya lewat kabel suara yang mampu salurkan.
Atau lewat kata demi kata yang entah bermakna atau tidak.
Ya, aku merindukan temu kita.

Lirihku temu, pendar cahaya bergoyang lemah.
Sudah waktunya untuk selesai.
Sudah waktunya letakkan pena, tutup lembaran.
Karena malam sudah menggoda, mengajak bermain disana.

Selamat malam, kamu, pemilik mimpi.
Mimpi kita tak mesti sama, bahkan tak mesti bersatu.
Mengenalmu sudah memberikan warna.
Corak demi corak warnai hari.

Selamat malam, kamu, pemilik mimpi.
Tetap tersenyum, sambut bahagiamu selalu.
Cahayamu berpendar cerah.
Sebarkan damai tenteram selalu.

Dari, aku, sang perangkai mimpi...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Have A Crush On You Today

Bulan sembunyi, Bintang terusik. Waktunya berganti, siklus berlari. Matahari di pagi ini menampakkan cerahnya. Angin mengiringi, senandung ceria. Tawamu indah hari ini. Menatapmu disela-sela keramaian membuat hatiku tenang. Pipimu yang memerah itu membuatku terpana. Aku terpukau pesonamu. Kau cantik hari ini. Bahkan lebih cantik dari hari yang telah lewat. Apakah setiap hari cantikmu meningkat? Mungkinkah? Aku rasa iya. Aku senang ketika mendengar suaramu dari kejauhan. Mungkin kamu tak sadar, tapi aku bisa. Suara khasmu sudah terpatri erat ditelingaku. Membuatku tersenyum sipu, memerahkan pipiku. coba matamu yang indah melirikku tadi.ha Coba kamu perhatikan aku tadi,  Maka rasa penasaranmu akan pipiku yang berubah warna akan terjawab. Karena aku tak bisa tahan untuk merasa bahagia jika melihatmu. Jilbab kuning yang kau pakai hari ini. Menguatkan aura magismu. Mengikatku. Membuatku selalu mencuri pandang terhadapmu. Darling, Sa

Jadi, Inikah?

Sudah terkuak semua. Terbuka. Kutemukan kesakitanku. Perih. Inikah patah hati? Terkubur bersama rasa. Diiringi hujan. Seakan ikut berduka. Kembali ku terdiam. Hanyut dalam duka mendalam. Tatapku sayu padamu. Tertunduk seakan tak percaya. Aku harus relakanmu pergi. Tanpa bayangku mengiringi. Aku harus relakanmu pergi. Jauh tinggalkanku sendiri. Ku tutup bab ini dengan sungkan. Ingin melanjutkan, tapi enggan. Tiada kamu dibab baru kelak. Karena cerita kita sekarang berpisah jalan.