Kau datang ketika ku bersimpuh sedih.
Tanpa maksud, cahayamu pendarkan bahagia.
Mungkin tak kamu sangka,
Aku bangkit tanpa sesal berarti.
Suaramu yang memanggilku,
Ntah itu bagaikan lagu.
Berputar tak pernah bosan.
Terngiang selalu tanpa henti.
Kau sentuh aku saat ku terjatuh.
Mungkin hanya sepihak,
Yang penting aku bisa berjalan.
Daripada aku setia dalam kubang duka ini.
Tidak banyak harapku.
Aku bosan mengharap.
Tapi bolehkan aku terus menerima pendarmu?
Disentuh rona senang dan semangatmu?
Komentar
Posting Komentar