Langsung ke konten utama

Lelapkan dibenakku

Senyummu cerah pagi ini.
Disinari matahari yang cerah.
Sedikit terlindungi awan yang menari.
Angin pun membelaimu dengan mesra.

Kau ubah awan kelam didepanku.
Basuhinya dengan tawa dan canda jujur.
Luntur beku serta dingin,
Sembuh perih yang setia hayati.

Malam ini kau lewati alam liarmu.
Mungkin kau sedikit berdegup.
Tapi bagiku itu jenaka.
Lelucon yg ntah kenapa terbayang selalu.

Bisa kau rasakan malam ini?
Malam ini bernyanyi untukmu.
Melembutkan hatimu.
Mencumbumu elok dengan kasih.

Bintang ingin rayumu untuk terbang hampirinya.
Lewati awan kapas.
Tembus sukma serta langit.
Hinggap di nirwana.

Sekarang, tuan putri, tidurlah.
Lepaskan lelahmu di pundakku.
Lunturkan bebanmu di bahuku.
Agar tenang jiwamu malam ini.

Lelaplah. Puaskanlah.
Ragamu lelah, jiwamu letih.
Selamat tidur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Have A Crush On You Today

Bulan sembunyi, Bintang terusik. Waktunya berganti, siklus berlari. Matahari di pagi ini menampakkan cerahnya. Angin mengiringi, senandung ceria. Tawamu indah hari ini. Menatapmu disela-sela keramaian membuat hatiku tenang. Pipimu yang memerah itu membuatku terpana. Aku terpukau pesonamu. Kau cantik hari ini. Bahkan lebih cantik dari hari yang telah lewat. Apakah setiap hari cantikmu meningkat? Mungkinkah? Aku rasa iya. Aku senang ketika mendengar suaramu dari kejauhan. Mungkin kamu tak sadar, tapi aku bisa. Suara khasmu sudah terpatri erat ditelingaku. Membuatku tersenyum sipu, memerahkan pipiku. coba matamu yang indah melirikku tadi.ha Coba kamu perhatikan aku tadi,  Maka rasa penasaranmu akan pipiku yang berubah warna akan terjawab. Karena aku tak bisa tahan untuk merasa bahagia jika melihatmu. Jilbab kuning yang kau pakai hari ini. Menguatkan aura magismu. Mengikatku. Membuatku selalu mencuri pandang terhadapmu. Darling, ...

Jadi, Inikah?

Sudah terkuak semua. Terbuka. Kutemukan kesakitanku. Perih. Inikah patah hati? Terkubur bersama rasa. Diiringi hujan. Seakan ikut berduka. Kembali ku terdiam. Hanyut dalam duka mendalam. Tatapku sayu padamu. Tertunduk seakan tak percaya. Aku harus relakanmu pergi. Tanpa bayangku mengiringi. Aku harus relakanmu pergi. Jauh tinggalkanku sendiri. Ku tutup bab ini dengan sungkan. Ingin melanjutkan, tapi enggan. Tiada kamu dibab baru kelak. Karena cerita kita sekarang berpisah jalan.

Heartache

Inilah waktunya. Ambil semua kesakitanku. Lelahku menunggu. Letihku menahan rasa. Dari awal, sudah kucoba tahan. Semenjak itu, aku coba. Apa yang lebih menyakitkan? Ketika tahu, janji yang kita buat untuk melindungimu. Melindungi dari kenyataan. Cahayamu telah bersatu dengan yang lain. Kau ingin cahaya dariku, Tapi tak ingin bersatu. Inilah. Jadi inikah? Akhir dari kehangatan? Akhir dari ribuan prasa? Akhir dari segala lelucon? Atau ini juga lelucon? Jika kau pikir aku bisa menahan. Aku bohong. Dari awal sudah aku coba. Tapi tetap sulit. Karena pijakan kita di rawa. Penuh kejutan. Butuh pondasi yang kuat. Butuh pernyataan. Jujurlah pada hatimu. Buat apa masih bersamaku? Cahayaku terang benderang menujumu. Tapi hanya untuk terangi hubunganmu dengan pemilik cahayamu. Tak perlu memilikimu. Cukup buatmu bahagia. Itu tujuanku selama ini. Meski senyummu bukan untukku. Jadi, inikah akhir? Bolehkah kuturunkan layar hitam ini? Drama kita berak...